Wednesday, January 25, 2012

Seluk Beluk Es Krim


Es krim memang makanan yang sangat enak, semua orang menyukainya, tidak hanya anak-anak. Tetapi di balik rasanya yang super enak itu banyak isu tentang efek negatifnya, bukan hanya kabar burung, tetapi didukung oleh berbagai penelitian. Kabarnya es krim bisa menyebabkan orang yang mengkonsumsinya jadi gemuk, dapat menurunkan kesuburan bagi para wanita, dan lain-lain.

Meskipun begitu, para penggemar favorit es krim pun memiliki keyakinan bahwa es krim memiliki manfaat bagi kesehatannya. Bahkan kabarnya menurut penelitian di Selandia Baru, mengkonsumsi es krim dapat mengatasi kanker.

Entah mana yang benar, hanya anda sendiri yang dapat merasakan. Berikut adalah beberapa manfaat baik dan buruk es krim yang mungkin akan memberikan sugesti bagi anda.

Pengaruh Negatif Es Krim Terhadap OtakSebuah reklame produk es krim di jalan bisa membuat perut terasa keroncongan dan sulit untuk berhenti makan walau perut sudah kenyang? Hati-hati, bisa jadi kadar manis makanan telah membuat Anda kecanduan.

Sebuah penelitian yang dilakukan UT Southwestern Medical Center, Amerika Serikat menemukan bahwa lemak dari beberapa makanan seperti burger dan es krim dapat mempengaruhi otak Anda.

Pada dasarnya, manusia akan berhenti makan ketika ia sudah merasa cukup. Namun jika yang dimakan terasa begitu nikmat, maka sulit pula untuk berhenti walaupun perut sudah tidak mampu lagi menampungnya.

Hal ini dikarenakan molekul lemak tersebut memicu otak untuk mengirim pesan ke sel-sel tubuh untuk mengabaikan sinyal hormon penekan selera makan. Hormon-hormon yang ditekan tersebut adalah leptin dan insulin.

Para peneliti juga menemukan jenis molekul lemak tertentu pada daging sapi, mentega, keju, dan susu yang dapat 'menghipnotis' otak Anda agar tidak berhenti makan.

Dampak Buruk Es Krim bagi Kesuburan Wanita

Di balik kelezatan es krim ada sebuah dampak buruk yang mungkin belum banyak orang tahu, yakni mengurangi kesuburan. Ah, masa sih? Meski agak sulit dipercaya, namun sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti dari Nurses Health Study Harvard School of Public Health, AS, ini menyebutkan bahwa terlalu banyak es krim dan produk makanan lain yang mengandung susu bisa meningkatkan risiko infertil.

Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini.

Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti es krim. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi es krim setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard.

Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi.

Es Krim Mampu Atasi Kanker

Makanan yang dianggap menjadi salah satu penyebab obesitas atau kegemukan ini sedang dikembangkan untuk dijadikan resep mengobati kanker.

Beberapa peneliti ilmuwan dari Universitas Auckland di Selandia Baru, bekerjasama dengan perusahaan susu terbesar Fonterra, saat ini sedang melakukan penelitian dan menciptakan obat pencuci mulut yang dapat memerangi efek samping dari kemoterapi pada penderita kanker.

Es krim yang diberi nama Recharge, ini menggunakan bahan-bahan aktif dari produk susu untuk mengurangi diare, anemia dan kurangnya nafsu makan pada orang-orang yang sedang menjalani kemoterapi.

Selain menemukan manfaat susu untuk penyembuhan pasien kanker, peneliti juga mendapatkan fakta jika susu yang terdapat dalam es krim diyakini dapat memulihkan kondisi kesehatan pasien kanker dengan cepat. Penelitian es krim ini terbagi atas dua uji klinis yang berfungsi untuk mengurangi berat badan dan memperbaiki sistim imun tubuh setelah kemoterapi.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, boleh dibilang, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengidentifiklasi sejumlah lemak susu dan protein susu dapat melindungi dari efek samping pemakaian obat kanker, dan bermanfaat untuk pemulihan kesehatan pasien.

"Kedua komponen bioaktif susu dikembangkan untuk diisi ulang dan memiliki potensi unik untuk membantu tubuh dalam mengatasi efek samping dari kemoterapi," ujar Jeremy Hill, Kepala Kantor Teknologi Fonterra, seperti dilansir dari Telegraph,

Lembaga penelitian kanker di Selandia Baru telah melakukan penelitian terhadap 10 pasien kanker yang bersedia menjadi sukarelawan atas penelitian ini. Peserta diberikan 100 gram es krim rasa stroberi setiap hari. Rasa stroberi jadi pilihan karena merupakan rasa yang digemari banyak orang.

LactoPharma, mitra antara Fonterra dan Universitas menunjukkan dampak komponen susu bagi kesehatan. Mereka bersama-sama menginvestasikan US$2 juta atau sekitar Rp20 miliar untuk mengembangkan es krim tersebut.

Es krim itu kini sedang diuji ulang dan dilakukan penelitian di pusat onkologi di daerah Whangarei, Auckland, Waikato, Palmerston North, Wellington, Christchurch, Dunedin dan Invercargill.

No comments:

Post a Comment

God Bless Us

Welcome to Papua (again)

Akhirnya tiba juga saya di tanah Papua kembali, setelah tahun kemarin saya tidak berkunjung dikarenakan hamil. Saat ini saya tidak tingg...