Monday, May 14, 2018

Welcome to Papua (again)

Akhirnya tiba juga saya di tanah Papua kembali, setelah tahun kemarin saya tidak berkunjung dikarenakan hamil. Saat ini saya tidak tinggal di Tembagapura melainkan di Timika. Kota yang seperti kota - kota lainnya, penuh dengan banyak kegiatan dan suku yang berbeda-beda disini. Tidak tahu kenapa saya merasa nyaman aja di tempat ini daripada di Tembagapura. Mungkin karena akses kemana aja lebih bebas aja sih daripada Tembagapura. Secara Tembagapura adalah kora isolasi khusus untuk para karyawan perusahaan (you know lah)...

Saya tinggal di Jalan Kelapa Dua Kel. Kwamki, eittts jangan tanya alamat lengkap secara detail ya. Tetangga saya yang udah 4 tahun stay disini aja nggak tahu alamat jelasnya disini apaan. Beginilah alamat di Timika tidak ada nomor rumah dan spesifik alamatnya, hanya berupa ancer-ancer doank (mungkin Timika kota kecil ya).

Lokasi di tempat tinggal saya bisa dibilang letaknya di pusat keramaian, karena dekat dengan 2 supermarket yang terkenal dan tersohor di kota ini. Yap, Diana Supermarket dan Gelael Supermarket. Tidak ada bedanya antara Gelael dengan Hero, Diana dengan Giant (yang tinggal di Jawa pasti tau). Lokasi tempat tinggal saya dekat pula dengan pasar tradisional. Selama satu minggu disini yang saya tahu pasar tradisional : Pasar Lama, Pasar Damai, Pasar Baru, dan Pasar Gorong-Gorong. Jangan kaget para transmigran dari Jawa jika datang dan berbelanja di pasar ini. Yang pertama tentang harga, harga minimal Rp. 5.000,- mulai dari bumbu masak, sayur memiliki harga yang seperti saya info tadi. Tapi jangan shock duluan deh, seriusan harga bayam 1 ikat Rp. 5.000,- tapi ikatannya gede banget. 3x ikatan sayur bayam di Jawa. Adalagi nih yang buat kaget kalau mau beli telur ayam ras. Hitungannya bukan satuan berat (kg) melain biji atau rak (tray isi 30 butir). Per biji telur ayam ras seharga Rp. 2.000,- (harga paling murah). Saya buatin list harga di pasar tradisional ya :
  • Telur ayam ras Rp. 2.000/butir (harga termurah)
  • Telur puyuh Rp. 18.500/ 20 butir (1 pack)
  • Sayur (bayam/kankung) Rp. 5.000/ikat
  • Labu siam Rp. 5.000/ 2 biji
  • Terung ungu Rp. 5.000/2 biji
  • Sereh Rp. 5.000/12 batang ( 1 ikat)
  • Jagung Rp. 5.000/ 3 buah
  • Bumbu lengkap Rp. 5.000/ikat (isinya 3 iris kunyit, 3 iris lengkuas, 1 iris jahe, 2 daun salam, 2 batang sereh, 1 daun kunyit, 3 ikat kemangi, 2 cabai keriting)
  • Daun Kemangi Rp. 5.000/ 5 ikat
  • Ikan Dorang Rp. 40.000/kg
  • Ikan Kembung Rp. 30.000/kg
  • Ayam potong Rp. 38.000/kg (termurah)
  • Ikan sarden Rp. 30.000/kg
  • Ikan Tongkol Rp. 25.000/kg
  • Cumi Rp. 40.000/kg (mini size)
  • Bawang merah Rp. 55.000/kg
  • Bawang putih Rp. 50.000/kg
  • Beras Tawon Rp. 80.000/5kg
Berhubung saya belanja di pasar tradisional masih itu doank jadi yang bisa saya update cuma itu dulu. di postingan selanjutnya saya akan memposting kondisi alam di Timika ya. Jadi jangan kelewatan ikutin cerita rantau saya di Timika ya.


see you bye-bye.....

No comments:

Post a Comment

God Bless Us

Welcome to Papua (again)

Akhirnya tiba juga saya di tanah Papua kembali, setelah tahun kemarin saya tidak berkunjung dikarenakan hamil. Saat ini saya tidak tingg...