Yu Yuan Dapat Sumbangan Dari Seluruh Dunia
Saat membeli
baju dan mengambil foto di sebuah studio, Yu Yuan yang sejak awal ingin
menampilkan pose tersenyum tidak dapat membendung air matanya. Di tempat
itu, dia bertemu wartawan. Tertarik dengan kisah hidup Yu Yuan,
akhirnya wartawan itu menuliskan kisahnya dalam surat kabar.
Dalam
waktu yang singkat, hanya sepuluh hari, terkumpul uang yang sangat
banyak $ 560.000 (sekitar Rp 5,6 miliar). Dana tersebut tidak hanya
berasal dari China, tetapi dari seluruh dunia. Dana tersebut sudah
mencukupi untuk perawatan Yu Yuan, dokter terpilih juga sudah disiapkan.
Semua orang menunggu hari-hari bahagia saat Yu Yuan sembuh dan
tersenyum ceria.
Tegar Menghadapi Terapi Yang Sangat Sakit
Perjuangan
Yu Yuan baru akan dimulai. Dia harus melakukan rangkaian pemeriksaan
dan terapi yang menguras tenaga. Dokter sudah mengatakan dari awal bahwa
proses tersebut akan membuat Yu Yuan merasa mual hingga sakit luar
biasa. Awalnya, Yu Yuan memang mengalami mual dan muntah, tetapi dia
tidak pernah mengeluh. Bahkan saat melakukan pemeriksaan sumsum tulang
belakang dan jarum suntik ditusukkan pada dadanya, Yu Yuan tidak
menangis, berteriak atau meneteskan air mata.
Melihat ketabahan
hati Yu Yuan yang sejak kecil tidak merasakan kasih sayang ibu, naluri
keibuan dokter Shii Min terpanggil. Dokter yang melakukan terapi pada Yu
Yuan itu mengatakan bahwa dia ingin mengangkat Yu Yuan sebagai anak
perempuannya. Saat itu Yu Yuan menangis. Dengan malu-malu, Yu Yuan
memanggil dokter Shii Min dengan panggilan mama.
Saya Juga Ingin Menjadi Orang Baik
Selama
dua bulan mengalami masa perawatan, Yu Yuan yang sejak awal memiliki
fisik ringkih semakin lemah. Walaupun darah putih dalam tubuhnya sudah
bisa dikontrol, kondisi gadis kecil ini masih memprihatinkan. Di saat
seperti itu, seorang wartawan bernama Fu Yuan beberapa kali membesuk Yu
Yuan.
Yu Yuan bertanya, mengapa banyak orang mau memberi bantuan
yang besar untuknya. Fu Yuan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang
yang baik. Kemudian Yu Yuan mengatakan, "Tante, saya juga mau menjadi
orang yang baik hati." Wartawan itupun menyatakan bahwa Yu Yuan juga
anak yang baik. Orang baik harus saling membantu agar menjadi manusia
yang lebih baik.
Saat itu, Yu Yuan menyerahkan sebuah buku pada
sang wartawan. Betapa terkejut wartawan itu saat membaca bahwa Yu Yuan
sudah mempersiapkan semua hal untuk kematiaannya. Yu Yuan menuliskan
surat wasiat sebanyak tiga halaman. Dia mengucapkan banyak terima kasih
dan ucapan selamat tinggal pada orang-orang yang telah membantunya dan
memperhatikan lewat surat kabar.
Sampai
jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga ayah saya.
Dari dana pengobatan yang masih tersisa, bisa disumbangkan untuk sekolah
saya. Juga untuk pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya
pengobatan dari sumbangan bisa dibagikan kepada orang-orang yang sakit
seperti saya, supaya mereka segera sembuh.
Gadis Kecil Itu Akhirnya Meninggal
Surat itu membuat Fu Yuan menangis. Tangisan semakin banyak yang jatuh saat Yu Yuan meninggal seteolah mengalami pendarahan.
Pada
22 Agsutus, Yu Yuan mengalami pendarahan pencernaan, sehingga dia tidak
bisa makan dan hanya mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Diduga
merasa lapar dan ingin makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan
memakannya. Pencernaan yang masih belum sehat membuat tindakan tersebut
berakibat fatal.
Pencernaan Yu Yuan mengalami pendarahan yang
makin parah. Dokter dan perawat segera melakukan pertolongan darurat.
Tubuh Yu Yuan segera diberi tranfusi darah dan infus. Melihat semua itu,
para dokter dan perawat menangis, semua orang ingin meringankan
penderitaan gadis kecil itu.
Takdir berkehendak lain, Yu Yuan
meninggal walaupun dokter sudah berusaha menyelamatkannya. Gadis kecil
itu akhirnya tidak lagi merasakan sakit. Dia sudah pergi ke dunia lain
yang lebih tenang dan damai.
Tangis Haru Mengantar Kepergian Yu Yuan
Tumbuh
sebagai gadis penurut dan penuh perjuangan membuat kepergian Yu Yuan
ditangisi banyak orang. Ratusan ucapan duka cita datang dari sekitar
tempat tinggalnya. Kiriman karangan bunga dari berbagai kota dan negara,
jika ditumpuk mungkin bisa menjadi gunung. Pada tanggal 26 Agustus, Yu
Yuan dimakamkan saat hujan gerimis.
Sesuai pesan Yu Yuan, sisa
uang pengobatannya diserahkan pada beberapa orang yang juga membutuhkan
dana untuk sembuh. Ada tujuh anak yang mendapatkan sumbangan, mereka
juga mengalami leukimia seperti Yu Yuan. Semua adalah anak-anak yang
berasal keluarga tidak mampu.
Satu Anak Berhasil Dioperasi
Sebulan
setelah Yu Yuan meninggal, satu anak berhasil menjalankan operasi. Dia
tersenyum dan mengatakan, "Saya telah menerima bantuan kehidupan dari
kamu, terima kasih adik Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami dari
atas sana."
Perjuangan hidup dan ketegaran hati Yu Yuan untuk
berbagi dengan orang lain bisa menjadi inspirasi kita semua. Semoga
kepergian Yu Yuan bisa memberi motivasi pada kita semua untuk selalu
berbagi.