Twitter rupanya mengejar target bisnis dalam usahanya meluncurkan fasilitas sensor di tingkat negara. "Penyensoran ini lebih dikarenakan alasan bisnis," ujar pengamat media online dari Virtual Consulting, Nukman Luthfie, ketika dihubungi Tempo, Senin, 30 Januari 2012.
Fasilitas ini diharapkan membuat pasar-pasar potensial dunia bisa digarap secara maksimal. "Jadi, misalnya Cina, yang memiliki jumlah pengguna Internet yang cukup banyak dan tingkat informasi yang sedikit tertutup, pasarnya bisa digarap dengan ditawarkannya fasilitas sensor tingkat negara ini," Nukman menjelaskan.
Selama ini Twitter mengaku kesulitan menembus negara-negara yang cenderung tertutup atas arus informasi. "Dengan perbedaan cara pandang mengenai kebebasan berekspresi, mustahil untuk kami (Twitter) masuk ke sana," tulis Twitter dalam blog resminya.
Maka dari itu, dalam pengamatannya, Nukman menilai pengadopsian kebebasan bicara melalui perspektif budaya dan unsur historis lokal menjadi sangat penting. "Jadi bisa eksis di negara mana pun," katanya.
Pada tanggal 26 Januari 2012, Twitter mengumumkan akan mulai melakukan penyensoran. "Mulai hari ini kami memberikan kemampuan pada diri kami sendiri untuk bereaksi memblok konten dalam satu negara. Tapi konten tersebut masih bisa diakses di belahan dunia lainnya," tulisnya dalam blog resminya.
Fasilitas ini diharapkan membuat pasar-pasar potensial dunia bisa digarap secara maksimal. "Jadi, misalnya Cina, yang memiliki jumlah pengguna Internet yang cukup banyak dan tingkat informasi yang sedikit tertutup, pasarnya bisa digarap dengan ditawarkannya fasilitas sensor tingkat negara ini," Nukman menjelaskan.
Selama ini Twitter mengaku kesulitan menembus negara-negara yang cenderung tertutup atas arus informasi. "Dengan perbedaan cara pandang mengenai kebebasan berekspresi, mustahil untuk kami (Twitter) masuk ke sana," tulis Twitter dalam blog resminya.
Maka dari itu, dalam pengamatannya, Nukman menilai pengadopsian kebebasan bicara melalui perspektif budaya dan unsur historis lokal menjadi sangat penting. "Jadi bisa eksis di negara mana pun," katanya.
Pada tanggal 26 Januari 2012, Twitter mengumumkan akan mulai melakukan penyensoran. "Mulai hari ini kami memberikan kemampuan pada diri kami sendiri untuk bereaksi memblok konten dalam satu negara. Tapi konten tersebut masih bisa diakses di belahan dunia lainnya," tulisnya dalam blog resminya.
No comments:
Post a Comment
God Bless Us